Bisnis waralaba di Indonesia semakin menyebar luas, dari
aspek sandang, pangan, bahkan papan. Waralaba alin populer D indonesia adlah
waralaba jenis rantai toko dimana seorang terwaralaba (franchisee) harus
menggunakan nama dagang dan panduan-panduan produksi dan manajemen dari
pewaralaba (franchisor).
Tak hanya waralaba lokal yang berkembang di Indonesia,
waralaba asing juga berkembang karena memang sistem ini berasal dari dunia
barat jadi tidak heran jika bisnis waralaba asing mudah berkembang di Indonesia,
contoh waralaba asing adalah Mc Donalds, kfc, PizzaHUt, Cd waren, Holiday inn,
dll.
Namun akhir-akhir ii waralaba asing sedang menghadapi ujian. Mereka harus membayar royalti sebesar
5-8 % dalam bentuk dolar namun pendapatan mereka dapata dalam bentuk rupiah. Perbedaan
mata uang yang digunakan ditengah pelemahan rupiah membuat para pemilik lisensi
waralaba asing di Indonesia harus memutar otak bagaimana agar bisnisnya tetap
berjalan tanpa mengalami kerugian.
Belajar dari pengalaman saat krisis monoter tahun 1998,
pemilik lisensi mengubah royalti yang akan mereka bayarkan dalam bentuk utang
dan akan dibayarakan setelah perekonomian menguat dan milai tukar rupiah
kembali naik,tentu saja dengan persetujuan pihak franchisor.
Hal seperti ini tentu telah dipahami benar oleh pemilik
lisensi bahwa mereka harue mebayar atau menyetor keuntungan kotor sebagian
bmereka kepada franchisor, selain itu mereka juga tidak bisa seeneaknya
mengubah cara produksi, pemasaran maupun manajemen dalam hal ini harga agar
tidak mengalami kerugian.
Namun denagn manajemen yang sudah teruji dang pengalaman
mereka dengan mudah mengatasi hal ibi, selai itu juga promosi-promosi harus
dilakukan agar meningkatkan minat konsumen. Dalam hal promosi, bisnis waralaba
sangat di untungkan, jika sang franchisor telah melakukan promo maka seluruh
frinchisee sudah ternasuk, dan tidak perlu melakukan promosi lagi dan
mengurangi pengeluaran.
TUGAS PENGANTAR BISNIS
DOSEN PENGAMPU:
SHOIMATUL FITRIA, SE, MM.
WARALABA/ LEISING/VENTURA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar