anak-anak

anak-anak
saya ketika masih umur 9 tahun bersama adik saya selisih 4 tahun.

Senin, 29 Desember 2014

sejarah berdirinya AIR ASIA



Awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM milik Pemerintah Malaysia bernama Air Wagon International (AWAIR) namun maskapai ini memiliki beban yang berat dan akhirnya dibeli oleh mantan eksekutif Time Warner, Tony Fernandes, dengan harga simbolik 1 Ringgit pada 2 Desember 2001. Tony melakukan turnaround dan AirAsia berhasil membukukan laba pada 2002 dengan berbagai rute baru dan harga promosi serendah 10 RM bersaing dengan Malaysia Airlines.
Pada tanggal 1 Desember 2005, AWAIR resmi mengubah namanya menjadi Indonesia AirAsia yang melayani perjalanan di wilayah tersebut. Beberapa waktu kemudian, AirAsia mengembangkan usahanya dengan nilai saham 49% AirAsia Berhard dan 51% Fersindo Nusaperkasa. Pada tahun 2011, perusahaan ini menunjuk CIMB Securities Indonesia dan Credit Suisse Securities Indonesia sebagai penjamin bersama. Tanggal 26 Juli 2012 AirAsia membeli Batavia Air yang pada akhirnya di-akusisi yang sempat menimbulkan beberapa kontroversi. Pada tanggal 11 Oktober 2012 dari hasil menjalin kesepakatan antara AirAsia Berhard, Fersindo Nusaperkasa dan PT Metro Batavia. Sempat terjadi rencana pembatalan pengambilalihan antara Batavia dan AirAsia, namun hal tersebut malah diumumkan dengan rencana melanjutkan sistem aliansi ground handling yang meliputi distribusi dan persediaan di Indonesia. Pada akhirnya Batavia dan AirAsia mengumumkan rencana membentuk perusahaan yang menyediakan pusat pelatihan pilot daerah di Indonesia.

Beberapa prestasi yang telah diraih AirAsia antara lain TTG Travel Awards kategori maskapai penerbangan tarif rendah terbaik di Asia, Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik di Dunia, Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik se-Asia dari Skytrax, Maskapai Penerbangan Asing untuk Kargo Tumbuh Paling Cepat dari Bandara Internasional Guangzhou Baiyun pada tahun 2011 serta Maskapai Penerbangan Tarif Rendah Terbaik di Dunia dari ATW pada tahun 2012. Adapun rute perjalanan yang disediakan antara lain meliputi Jawa, Bali, Sumatera dan beberapa wilayah di Kalimantan dan Sulawesi. Serta melayani rute perjalanan ke Australia, Malaysia, Thailand dan Singapura.
Pada 2003, dibukalah pangkalan kedua di Bandara Senai, Johor Bahru dekat Singapura dan AirAsia melakukan penerbangan internasionalnya ke Thailand. Sejak itu, dibukalah Thai AirAsia dan dilakukanlah berbagai penambahan rute seperti ke Singapura dan Indonesia. Penerbangan ke Makau dimulai pada Juni 2004 sedangkan penerbangan ke Manila dan Xiamen dimulai pada April 2005. Rute lain yang akan dibuka adalah ke Vietnam, Kamboja, Filipina, dan Laos.
Selain Thai AirAsia, di Indonesia juga terdapat perusahaan AirAsia yaitu Indonesia AirAsia (sebelumnya bernama AWAIR) yang terbang dari Jakarta ke Yogyakarta, Denpasar untuk tujuan lokal, dan dari Surabaya ke Medan untuk rute domestik lainnya, selain itu penerbangan dilakukan keluar Indonesia melalui kota-kota besar seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Solo, Balikpapan dan Makassar
Pada hari kamis (17/11/2011) terminal AirAsia di bandara Soekarno Hatta, Indonesia secara resmi berpindah dari terminal 2 menjadi terminal 3, dimana melanyani penerbangan domestik maupun internasional. Kini, AirAsia Indonesia melayani 26 rute dengan 52 penerbangan yang terkoneksi melalui lima bandara hub (penghubung), yakni Cengkareng, Bandung, Denpasar, Surabaya, dan Medan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar